Search

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

GDPR Compliance

We use cookies to ensure you get the best experience on our website. By continuing to use our site, you accept our use of cookies, Privacy Policy, and Terms of Service.

Sumut Terapkan Sekolah 5 Hari untuk SMA dan SMK

Transformasi Pendidikan Menuju Era Baru

Medan – Dinas Pendidikan Sumatera Utara resmi menerapkan kebijakan sekolah lima hari dalam sepekan bagi seluruh SMA dan SMK negeri maupun swasta. Kebijakan ini mulai bergulir awal bulan ini dan menjadi bagian dari upaya memperkuat kualitas pembelajaran, sekaligus memberi ruang lebih luas bagi peserta didik untuk mengembangkan diri di luar jam sekolah.


Lebih Humanis dan Relevan dengan Zaman

Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara menegaskan bahwa sekolah lima hari bukan hanya soal perubahan jadwal, melainkan strategi besar menuju pendidikan yang lebih humanis.

“Kami ingin siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga punya kesempatan membangun keterampilan hidup, kreativitas, dan karakter melalui kegiatan non-formal di hari Sabtu dan Minggu,” ujarnya.


Disambut Positif Sekolah

Meski sempat menimbulkan pro dan kontra, kebijakan ini disambut positif oleh berbagai sekolah. Kepala SMAN 13 Medan, Hj. Fauziah Hasibuan, S.Pd, M.Si, menyebut langkah ini sebagai terobosan penting.

“Sekolah lima hari memberi kami kesempatan untuk merancang pembelajaran yang lebih efektif, sekaligus membuka ruang bagi siswa mengembangkan potensi di bidang seni, olahraga, maupun kegiatan sosial. Ini momentum emas untuk membentuk generasi yang tidak hanya pintar, tapi juga berdaya saing,” ungkapnya.


Guru dan Siswa Beradaptasi

Bagi guru, ritme kerja kini menjadi lebih padat dalam lima hari. Namun, hal ini justru mendorong kreativitas dalam mengatur strategi pembelajaran.

“Guru harus adaptif, karena dalam lima hari seluruh materi harus selesai disampaikan. Di sisi lain, ini memberi kesempatan untuk beristirahat dan mengevaluasi metode mengajar,” tambah Fauziah.

Sementara itu, sejumlah siswa mengaku senang karena Sabtu bisa digunakan untuk kegiatan organisasi, hobi, maupun berkumpul bersama keluarga.


Menuju Generasi Tangguh

Kebijakan sekolah lima hari di Sumatera Utara kini menjadi sorotan nasional dan dianggap sebagai barometer transformasi pendidikan di daerah. Jika berhasil, langkah ini diyakini mampu melahirkan ekosistem belajar yang lebih sehat, seimbang, dan menyiapkan generasi muda yang tangguh menghadapi tantangan global.